Didalam perut buku sapi proses pencernaan dibantu oleh, landasan filosofis adalah, pedulilindungi id cek sertifikat vaksin login. dalam celah-celah, atau di tanah yang lembap. Hampir 700 spesies lintah telah diketahui; sebagian besar lintah hidup di air tawar, selebihnya sekitar 100 hidup di air laut dan sekitar 90 hidup di darat. Hingga
Pada saat melakukan praktikum, kamu harus dapat menggunakan alat yang tepat. Selain akan membantu dalam pengerjaan praktikum dengan lancar. Penggunaan alat yang tepat juga akan menghindarkan kamu dari keadaan yang membahayakan keselamatanmu. Alat praktikum yang ada di laboratorium terbagi menjadi dua, yaitu alat-alat yang tidak menggunakan sumber listrik dan alat yang menggunakan sumber listrik. Berikut ini merupakan beberapa alat laboratorium yang tidak menggunakan sumber listrik beserta fungsinya. a. Tabung reaksi, digunakan untuk mereaksikan zat kimia. b. Rak tabung reaksi, digunakan untuk menyimpan/meletak-kan tabung reaksi ketika sedang digunamenyimpan/meletak-kan. c. Gelas kimia, digunakan untuk membuat larutan dan sebagai wadah larutan. d. Labu erlenmeyer, mulut tabung didesain lebih kecil dari bagian bawah, sehingga cocok digunakan untuk menam-pung larutan atau bahan kimia yang dikhawatirkan dapat tumpah ketika dikocok. e. Corong kaca, digunakan untuk membantu memasukkan larutan ke dalam suatu wadah. Pada corong sering ditambahkan kertas saring, sehingga dapat digunakan untuk menyaring campuran tertentu. a b c d e f g h i j k l m Gambar tabung reaksi, b rak tabung reaksi, c gelas kimia/gelas beker, d labu erlenmeyer, e corong, f kaki tiga, g kawat kasa, h pipet tetes, i batang pengaduk, j labu ukur, k gelas ukur, l termometer, dan m pembakar spiritus. Tugas f. Kaki tiga, digunakan sebagai dudukan/penyangga gelas kimia yang dipanaskan. g. Kawat kasa, digunakan sebagai pembatas antara api dan gelas kimia yang dipanaskan. Biasanya kawat kasa dipasangkan dengan kaki tiga. h. Pipet tetes, digunakan untuk mengambil larutan dan meneteskan larutan dalam jumlah tertentu. i. Batang pengaduk, digunakan untuk mengaduk suatu zat yang dilarutkan dalam cairan. j. Labu ukur, digunakan untuk menakar suatu larutan atau bahan kimia dengan volume tertentu sesuai dengan volume labu ukur. Dengan demikian terdapat labu ukur dengan berbagai volume, misalnya 50 ml, 100 ml, 250 ml, dan sebagainya. k. Gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume suatu larutan kimia. l. Termometer, digunakan untuk mengukur suhu. m. Pembakar spiritus, digunakan sebagai sumber api untuk memanaskan larutan atau bahan kimia. Berhati-hatilah ketika memanaskan berbagai bahan kimia. Semua alat di atas harus kamu gunakan sesuai dengan fungsinya. Kamu dapat minta bantuan kepada guru atau petugas laboratorium untuk mengetahui fungsi alat yang lain yang terdapat di laboratorium sekolahmu. Adapun penggunaan alat yang menggunakan sumber listrik, kamu harus memperhatikan hal-hal berikut. a. Memeriksa kelengkapan alat seperti kabel dan tombol-tombol. Kelengkapan yang tidak memadai atau tidak tersedia akan membuat kesulitan saat mengoperasikan alat tersebut. b. Menjauhkan dari air. Alat yang menggunakan sumber listrik, mutlak harus dijauhkan dari air karena akan membuat alat menjadi rusak atau dapat menyebabkan terjadinya hubungan singkat. c. Mengetahui kegunaan alat. Kamu dapat membaca petunjuk praktikum atau menanyakan langsung kepada guru atau petugas laboratorium. d. Mengetahui prosedur penggunaan alat. Kamu dapat membaca buku petunjuk penggunaan alat dan bila kurang jelas dapat menanyakannya kepada guru atau petugas. e. Mengetahui cara kerja alat, meskipun tidak mutlak diperlu-kan tetapi dapat membantu memahami cara menggunadiperlu-kan alat dengan benar. Kamu dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber atau dengan bertanya kepada guru. Diskusikan dengan kelompokmu, keselamatan kerja apakah yang harus diperhatikan ketika sedang melakukan penelitian di pegunungan dan di pantai. Rangkuman A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Kebenaran teori dalam ilmu pengetahuan berlaku …. a. selama belum ada bukti yang me-nolak teori itu b. selama penemu masih hidup c. sama di seluruh dunia d. pada tempat dan waktu tertentu 2. Gambar bentuk kristal gula pasir yang diamati dengan mikroskop termasuk data .... a. kualitatif b. objektif c. kuantitatif d. subjektif Kamu telah selesai mempelajari materi Gejala Alam dan Kerja Ilmiah. Sebelum berlanjut mempelajari bab berikutnya, lakukan evaluasi diri dengan menjawab pertanyaan di bawah ini. Jika semua pertanyaan kamu jawab dengan ya’, berarti kamu telah menguasai bab ini dan bisa melanjutkan mempelajari bab berikutnya. Jika ada pertanyaan yang dijawab dengan tidak’, maka kamu perlu mengulangi materi yang berkaitan dengan pertanyaan itu. Jika ada hal yang sukar dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru. 1. Apakah kamu dapat menunjukkan contoh gejala alam biotik dan abiotik? 2. Dapatkah kamu menunjukkan keterampilan ilmiah yang harus dikuasai dan menjelaskan prosedur penelitian yang sesuai dengan metode ilmiah? 3. Dapatkah kamu mempraktikkan cara menggunakan mikroskop dan cara membuat preparat dengan benar? 4. Apakah kamu dapat menunjukkan pentingnya keselamatan kerja dalam kegiatan ilmiah? 5. Dapatkah kamu menunjukkan contoh bahan kimia berbahaya dan simbol bahan-bahan berbahaya? Latih Kemampuan 6 Refleksi • Sains berkembang dari melalui pengamatan dan percobaan. Objek pengamatan dapat berupa gejala kejadian maupun gejala kebendaan, baik objek biotik maupun abiotik. Percobaan dilakukan dengan metode ilmiah dan peneliti harus juga harus bersikap ilmiah, sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. • Pengamatan atau observasi dapat menggunakan indra maupun dengan bantuan alat ukur. Pengamatan dengan indra menghasilkan data kualitatif, sedangkan pengamatan dengan alat ukur menghasilkan data kuantitatif. Untuk mempermudah, data dapat disajikan dalam bentuk tabel, gambar, diagram, grafik, dan sebagainya. • Eksperimen dilakukan dengan metode ilmiah. Urutan metode ilmiah yaitu merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melakukan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Hasil eksperimen harus dikomunikasikan dengan orang lain sehingga pengetahuannya bermanfaat. • Mikroskop merupakan alat bantu untuk mengamati benda yang berukuran sangat kecil. Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop dapat dihitung dari perbesaran lensa objektif dikalikan perbesaran lensa okuler. • Semua kegiatan eksperimen atau penelitian harus memperhatikan keselamatan kerja. Keselamatan kerja dapat ditingkatkan dengan mengenal sifat bahan kimia di laboratorium, memahami cara kerja alat, dan menggunakan peralatan kerja yang tepat. 3. Berikut ini adalah langkah dalam metode ilmiah. 1. Mengumpulkan data 2. Eksperimen 3. Kesimpulan 4. Hipotesis 5. Penemuan masalah 6. Percobaan ulang Urutan langkah dalam metode ilmiah yang benar adalah .... a. 5 - 1 - 4 - 2 - 3 - 6 b. 4 - 2 - 3 - 1 - 5 - 6 c. 2 - 3 - 4 - 5 - 1 - 6 d. 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 4. Berikut ini yang merupakan contoh gejala kejadian objek abiotik adalah .... a. air hujan b. hujan c. air laut d. minum air hujan 5. Jawaban sementara dari masalah yang sedang diteliti untuk diuji kebenarannya disebut .... a. variabel b. metode d. data e. hipotesis 6. Apabila dalam suatu percobaan kamu akan mengukur pertambahan panjang tanaman, maka data yang diperoleh berupa data .... a. kualitatif b. kuantitatif c. pengukuran d. percobaan 7. Dalam suatu kerja ilmiah hipotesis yang dibuat sangat didukung oleh kesimpulan hasil percobaan, agar lebih meyakinkan maka langkah selanjutnya adalah .... a. menyusun hipotesis baru b. melakukan percobaan ulang c. menyusun teori d. melakukan percobaan baru 8. Bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk mengatur fokus bayangan dengan menaikturunkan tabung mikroskop dengan lambat disebut .... a. revolver b. mikrometer c. diafragma d. lensa objektif 9. Keuntungan menyayat daun dengan menggunakan silet adalah .... a. tidak membahayakan siswa b. mudah dibawa c. hasil sayatan tipis d. awet 10. Fungsi lensa okuler adalah .... a. memfokuskan benda b. memperjelas benda c. menangkap bayangan dari lensa objektif d. memperbesar ukuran benda 11. Fungsi kloroform atau eter dalam pembedahan adalah .... a. memperlunak kulit hewan b. menguatkan hewan c. menghasilkan warna yang bagus d. membuat pingsan hewan 12. Alat untuk mengambil zat kimia padat adalah .... a. spatula b. sonde c. skapel d. pinset 13. Tempat meletakkan preparat pada mi-kroskop disebut .... a. meja preparat b. gelas benda c. lensa objektif d. kaca penutup 14. Alat untuk mengambil zat kimia cair dalam jumlah sedikit adalah .... a. pipet b. cermin c. pinset d. sonde 15. Contoh bahan kimia yang bersifat korosif adalah .... a. sianida b. asam klorida c. kloroform d. uranium Wacana Sains Olimpiade Sains Bagi Pelajar Mungkin bagi kamu pelajaran matematika dan sains atau Ilmu Pengetahuan Alam merupakan momok yang berusaha dihindari. Hal ini dapat menyebabkan pelajar mungkin termasuk kamu dan teman-temanmu kesulitan dalam mempelajarinya. Mungkin pola pengajaran yang kurang tepat membuat kamu menjadi tidak suka pada pelajaran ini. Padahal matematika dan sains adalah pelajaran yang sangat menarik. Pemerintah pun telah menyadarinya. Untuk meningkatkan minat pelajar terhadap matematika dan sains, Departemen Pendidikan Nasional menggelar Lomba Penelitian Ilmiah Remaja LPIR. LPIR diselenggarakan setiap tahun bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Sebagai pelajar, tentu kamu dapat berperan di dalamnya. Selain di tingkat nasional, kegiatan serupa juga ada di tingkat internasional, misalnya Olimpiade Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika, dan Astronomi. Dalam forum ini, pelajar Indonesia berhasil menyumbangkan prestasi yang cukup baik. Hal ini me-nimbulkan kesan positif bagi masyarakat dunia bahwa perkembangan pendidikan dan kegiatan akademik di Indonesia telah berkembang cukup baik. Negara kita mengikuti forum itu pertama kali pada Olimpiade Matematika Internasional di Australia tahun 1988. Tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk bisa ikut dalam kegiatan itu. Tapi juga bukan menjadi hal yang sulit jika kamu disiplin dalam belajar dan berlatih, serta tekun mengembangkan pengetahuan. Oh ya, yang bisa mengikuti Olimpiade Sains ini adalah siswa yang duduk di SMU. Tetapi persiapannya perlu dipersiapkan dari sekarang. Nilai mata pelajaran matematika dan sains calon peserta harus baik minimal 7,5. Seleksi peserta dilakukan secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat nasional. Peserta yang lolos akan dibina lebih lanjut di pusat pelatihan training centre oleh tim pembina yang telah dipersiapkan secara khusus. Ternyata, prestasi pelajar Indonesia sangat baik, sejak berpartisipasi dalam olimpiade sains, kontingen Indonesia hampir selalu memboyong medali, baik perunggu, perak, maupun emas. Untuk mempersiapkan pelajar Indonesia dalam Olimpiade Sains Internasional, pemerintah menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional OSN sejak tahun 2003. Pesertanya adalah pelajar dari semua sekolah di Indonesia semua tingkat, SD, SMP, hingga SMA yang lolos seleksi secara bertingkat, mulai dari tingkat sekolah, kabupaten, hingga tingkat provinsi. Mereka diadu kecerdasan dan kreativitasnya dalam mengerjakan soal-soal eksak dalam bentuk teori maupun eksperimen. Para pemenangnya akan memperoleh dana, alat belajar, beasiswa, dan Mendiknas Award. Ayo, kamu pasti juga dapat menjadi peserta Olimpiade Sains Nasional maupun Internasional, bahkan bisa menjadi juaranya. Nah, dari sekarang kamu harus menyukai pelajaran sains, matematika, dan semua pelajaran yang lain. Tidak perlu ada momok terhadap pelajaran tertentu karena semua pelajaran berguna bagi kamu. Sumber Ensiklopedia Iptek
Padasaat Perang Saudara Amerika meletus pada tahun 1861, baik eter maupun kloroform telah digunakan selama beberapa tahun sebagai metode anestesi bedah. Meskipun kedua agen anestesi dikembangkan sekitar waktu yang sama (tahun 1840-an), kloroform segera muncul sebagai yang lebih banyak digunakan, karena bekerja lebih cepat dan tidak mudah terbakar. Apa Itu Kloroform? Kloroform, atau yang juga dikenal sebagai triklorometana adalah senyawa yang tidak berwarna, berbentuk cairan beraroma manis dengan rumus kimia CHCl3. Senyawa ini paling dikenal untuk digunakan dalam sejarah sebagai anestesi umum, meskipun sekarang ini telah dikurangi penggunaannya karena masalah keamanan. Saat ini kloroform atau triklorometana lebih sering digunakan dalam berbagai proses industri, termasuk pembuatan plastik, pendingin, dan pelarut. Kloroform ini ditemukan dalam jumlah kecil dalam air dan udara, sebagian besar berasal dari sumber alami. Kloroform adalah racun dan cepat melepaskan uap bila terkena udara, sehingga harus ditangani dengan hati-hati. Produksi Senyawa ini awalnya dibuat oleh reaksi etanol atau aseton dengan bubuk pemutih – kalsium hipoklorit. Di zaman modern, kloroform itu diproduksi di industri dengan menggabungkan metana dengan klorin. Sejumlah kecil bahan kimia diproduksi secara alami oleh kehidupan laut, seperti rumput laut, dan oleh dekomposisi sisa-sisa tanaman di tanah. Sumber utama pada manusia dalam lingkungan berasal dari penggunaan klorin sebagai agen pemutih di pabrik kertas, dan klorinasi air minum. klorin bereaksi dengan berbagai senyawa organik untuk menghasilkan triklorometana, tetapi jumlah yang ada dalam air diklorinasi kecil dan sehingga tidak menimbulkan risiko apapun untuk kesehatan manusia dalam keadaan normal. Penggunaan Penggunaan kloroform sebagai anestesi sudah dimuala dari 1847, tapi timbul kekhawatiran. Pada tahun 1848, seorang pasien meninggal karena jantungnya berdebar cepat dan tidak teratur sementara ia dibius. Pada awal abad 20, penggunaan kloroform mengalami kemunduran, dan mulai ditinggalkan demi alternatif yang lebih aman dan lebih murah pada sekitar tahun 1940. Sekarang ini, anestesi yang lebih aman seperti halotan, isoflurane, dan sevoflurane, dan lain-lain yang digunakan. Ketika alternatif yang lebih murah diperlukan, seperti yang terjadi di beberapa negara miskin, eter, obat bius yang lebih lama masih sering disukai. Saat ini, penggunaan terbesar kloroform adalah untuk produksi polytetrafluoroethylene PTFE, plastik relatif tahan panas terbaik yang dikenal untuk digunakan sebagai lapisan non-stick untuk panci dan wajan. Senyawa ini pertama bereaksi dengan hidrogen fluorida untuk membentuk Chloro dofluoro Methana, suatu senyawa yang digunakan sebagai pendingin dan propelan untuk kaleng aerosol. Penggunaan ini telah dihapus di banyak negara, karena dampaknya pada lapisan ozon, tetapi produksinya masih merupakan langkah penting dalam pembuatan PTFE. Di laboratorium, triklorometana sering digunakan sebagai pelarut yang stabil, relatif tidak aktif, dan melarutkan banyak senyawa organik. Hal ini sangat efektif dalam penggalian zat dari bahan tanaman dan digunakan dengan cara ini dalam industri farmasi untuk mengekstraksi obat-obatan dan prekursor obat dari tanaman. Hal ini juga dapat digunakan dalam kimia analitik untuk mengisolasi senyawa dari sampel dan digunakan dalam sintesis banyak bahan kimia organik. Efek kesehatan Efek anestesi kloroform yang berasal oleh penghambatan aktivitas sistem saraf pusat. Menghirup uap dapat dengan cepat dapat membawa ketidaksadaran, tetapi dosis yang sangat tinggi bisa berakibat fatal. Bahan kimia ini juga mempengaruhi aktivitas di organ utama lainnya, termasuk jantung, yang membuatnya berbahaya sebagai obat bius. Hal ini dianggap cukup beracun – dalam hal efek akut – jika tertelan, dan dosis 0,35 ons cairan 10 mililiter dapat berakibat fatal pada manusia. Alat pengaman standar di laboratorium Paparan jangka panjang untuk konsentrasi yang relatif rendah triklorometana dapat memiliki sejumlah efek samping, terutama pada hati dan ginjal. Mungkin ada risiko kanker yang berhubungan dengan paparan bahan kimia ini. Meskipun tidak ada bukti konklusif penyebab kanker pada manusia, tes pada hewan telah menunjukkan kloroform menyebabkan tumor hati dan ginjal, dan di Amerika Serikat, Badan Perlindungan Lingkungan EPA telah mengklasifikasikan sebagai ” Kemungkinan Penyebab karsinogen pada manusia.” Paparan bahan kimia ini paling mungkin terjadi dalam dunia industri atau laboratorium, tetapi sejumlah kecil itu yang ada juga di udara dan di air. Potensi risiko lain dalam penanganan dan penyimpanan kloroform adalah pembentukan gas sangat beracun, fosgen, yang digunakan sebagai senjata kimia selama Perang Dunia I. Bila terkena cahaya, triklorometana bereaksi dengan oksigen di udara untuk menghasilkan gas ini. Untuk alasan ini, disimpan dalam botol kaca gelap. Post Views 1,959
Pembentukansekresi internal adalah suatu fungsi penting, juga pada organ dan kelenjar lain, seperti insulin dari kepulauan Langerhans di dalam pankreas, gastrin di dalam lambung, ustrogen dan progesteron di dalam ovarium dan testosteron di dalam testes. Pada pria, gonadnya adalah testes, dan pada wanita gonadnya adalah ovarium. Secara umum
Kloroform, atau yang juga dikenal sebagai triklorometana adalah senyawa yang tidak berwarna, berbentuk cairan beraroma manis dengan rumus kimia CHCl3. Senyawa ini paling dikenal untuk digunakan dalam sejarah sebagai anestesi umum, meskipun sekarang ini telah dikurangi penggunaannya karena masalah keamanan. Saat ini kloroform atau triklorometana lebih sering digunakan dalam berbagai proses industri, termasuk pembuatan plastik, pendingin, dan pelarut. Kloroform ini ditemukan dalam jumlah kecil dalam air dan udara, sebagian besar berasal dari sumber alami. Kloroform adalah racun dan cepat melepaskan uap bila terkena udara, sehingga harus ditangani dengan hati-hati. Produksi Senyawa ini awalnya dibuat oleh reaksi etanol atau aseton dengan bubuk pemutih – kalsium hipoklorit. Di zaman modern, kloroform itu diproduksi di industri dengan menggabungkan metana dengan klorin. Sejumlah kecil bahan kimia diproduksi secara alami oleh kehidupan laut, seperti rumput laut, dan oleh dekomposisi sisa-sisa tanaman di tanah. Sumber utama pada manusia dalam lingkungan berasal dari penggunaan klorin sebagai agen pemutih di pabrik kertas, dan klorinasi air minum. klorin bereaksi dengan berbagai senyawa organik untuk menghasilkan triklorometana, tetapi jumlah yang ada dalam air diklorinasi kecil dan sehingga tidak menimbulkan risiko apapun untuk kesehatan manusia dalam keadaan normal. Penggunaan Penggunaan kloroform sebagai anestesi sudah dimuala dari 1847, tapi timbul kekhawatiran. Pada tahun 1848, seorang pasien meninggal karena jantungnya berdebar cepat dan tidak teratur sementara ia dibius. Pada awal abad 20, penggunaan kloroform mengalami kemunduran, dan mulai ditinggalkan demi alternatif yang lebih aman dan lebih murah pada sekitar tahun 1940. Sekarang ini, anestesi yang lebih aman seperti halotan, isoflurane, dan sevoflurane, dan lain-lain yang digunakan. Ketika alternatif yang lebih murah diperlukan, seperti yang terjadi di beberapa negara miskin, eter, obat bius yang lebih lama masih sering disukai. Saat ini, penggunaan terbesar kloroform adalah untuk produksi polytetrafluoroethylene PTFE, plastik relatif tahan panas terbaik yang dikenal untuk digunakan sebagai lapisan non-stick untuk panci dan wajan. Senyawa ini pertama bereaksi dengan hidrogen fluorida untuk membentuk Chloro dofluoro Methana, suatu senyawa yang digunakan sebagai pendingin dan propelan untuk kaleng aerosol. Penggunaan ini telah dihapus di banyak negara, karena dampaknya pada lapisan ozon, tetapi produksinya masih merupakan langkah penting dalam pembuatan PTFE. Di laboratorium, triklorometana sering digunakan sebagai pelarut yang stabil, relatif tidak aktif, dan melarutkan banyak senyawa organik. Hal ini sangat efektif dalam penggalian zat dari bahan tanaman dan digunakan dengan cara ini dalam industri farmasi untuk mengekstraksi obat-obatan dan prekursor obat dari tanaman. Hal ini juga dapat digunakan dalam kimia analitik untuk mengisolasi senyawa dari sampel dan digunakan dalam sintesis banyak bahan kimia organik. Efek kesehatan Efek anestesi kloroform yang berasal oleh penghambatan aktivitas sistem saraf pusat. Menghirup uap dapat dengan cepat dapat membawa ketidaksadaran, tetapi dosis yang sangat tinggi bisa berakibat fatal. Bahan kimia ini juga mempengaruhi aktivitas di organ utama lainnya, termasuk jantung, yang membuatnya berbahaya sebagai obat bius. Hal ini dianggap cukup beracun – dalam hal efek akut – jika tertelan, dan dosis 0,35 ons cairan 10 mililiter dapat berakibat fatal pada manusia. Alat pengaman standar di laboratorium Paparan jangka panjang untuk konsentrasi yang relatif rendah triklorometana dapat memiliki sejumlah efek samping, terutama pada hati dan ginjal. Mungkin ada risiko kanker yang berhubungan dengan paparan bahan kimia ini. Meskipun tidak ada bukti konklusif penyebab kanker pada manusia, tes pada hewan telah menunjukkan kloroform menyebabkan tumor hati dan ginjal, dan di Amerika Serikat, Badan Perlindungan Lingkungan EPA telah mengklasifikasikan sebagai ” Kemungkinan Penyebab karsinogen pada manusia.” Paparan bahan kimia ini paling mungkin terjadi dalam dunia industri atau laboratorium, tetapi sejumlah kecil itu yang ada juga di udara dan di air. Potensi risiko lain dalam penanganan dan penyimpanan kloroform adalah pembentukan gas sangat beracun, fosgen, yang digunakan sebagai senjata kimia selama Perang Dunia I. Bila terkena cahaya, triklorometana bereaksi dengan oksigen di udara untuk menghasilkan gas ini. Untuk alasan ini, disimpan dalam botol kaca gelap.
Krisispemimpin di Indonesia terus berlanjut, seiring belum ditemukannya sosok pemimpin yang mampu membawa solusi ke arah lebih baik. Seseorang disebut pemimpin dilihat dari ada atau tidaknya yang mengikuti, adanya pengakuan tersebut yang dapat mengubah seseorang menjadi pemimpin. untuk menjadi seorang pemimpin adalah bukan hanya melihat kharismanya untuk melakukan transformasi tetapi juga Obat bius yang paling baik digunakan adalah halotan. Ketiga senyawa tersebut merupakan senyawa turunan alkana yang bersifat anestesi sehingga banyak dimanfaatkan di bidang kedokteran sebagai obat bius. Pemakaian eter atau kloroform sebagai obat bius relatif tidak mahal bila dibandingkan dengan menggunakan halotan. Namun, eter merupakan bahan yang mudah meledak dan mudah terbakar. Sedangkan pemakaian kloroform berdasarkan hasil penelitian dinyatakan tidak aman karena dapat mengganggu fungsi hati. Saat ini penggunaan kloroform telah diganti dengan senyawa 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana atau dikenal dengan halotan. Halotan tidak berwarna, tidak mudah terbakar, tidak mengiritasi, dan berbau khas seperti kloroform. Halotan tidak mengiritasi saluran napas dan secara umum tidak menimbulkan peningkatan sekresi saliva atau bronkus. Sehingga, obat bius yang paling baik diantara ketiga senyawa tersebut adalah halotan. : Fungsi kloroform atau eter dalam pembedahan adalah ? http://t.co/GnDkJpW5Dx #tanyajawab
- Kloroform adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna, beraroma manis, mudah menguap, dan tidak mudah terbakar. Dalam sejarah, senyawa ini digunakan untuk obat bius. Namun, penggunaannya saat ini dibatasi karena terbukti berbahaya bagi manusia. Apa itu kloroform? Kloroform merupakan senyawa yang memiliki rumus kimia CHCl3 atau dikenal juga dengan triklorometana. Cairan ini sedikit lebih kental dari air. Cairan bisa larut di dalam kloroform digunakan sebagai anestesi inhalasi pada hewan ternak dan untuk anestesi topikal saat membersihkan luka. Kloroform pernah digunakan untuk persiapan anestesi umum pada masa sebelum Perang Dunia ke 2. Namun, penggunaannya untuk manusia dan hewan telah dilarang. Saat ini kloroform digunakan untuk disinfektan air dan kegiatan industri, contohnya dalam kulkas dan pendingin ruangan, sebagai pelarut, serta industri kimia. Selain itu, kloroform juga dilepaskan dari bubur kertas dan air yang diberi kloroform Terpapar kloroform sangat berbahaya bagi manusia. Melansir Centers for Disease Center and Prevention CDC, kloroform sangat toksik jika terhirup atau tertelan. Senyawa ini bisa menyebabkan iritasi pada mata dan kulit, serta kerusakan pada hati, ginjal, dan sistem saraf. Studi lain menyebutkan bahwa senyawa ini juga menyebabkan aritmia jantung dan kanker. Jika terhirup, senyawa berbahaya ini bisa menyebabkan depresi saluran pernapasan, pneumonitis, dan edema paru. Selain itu, menghirup senyawa ini juga bisa menyebabkan orang kehilangan kesadaran. Melansir PubChem NCBI, kloroform dosis tinggi juga bisa menyebabkan kematian. Baca juga Mengandung Bahan Kimia Berbahaya, Ini Efek Sampo Palsu pada Kulit Apa yang harus dilakukan jika terpapar kloroform? Orang yang terpapar kloroform harus segera menyingkirkan sumber kloroform sesegera mungkin, termasuk pakaian yang terpapar harus segera diganti. Jika kloroform dengan konsentrasi tinggi mengenai kulit dan mata, maka segera bersihkan dengan air bersih dan segera mencari pertolongan medis. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Industribahan ini dapat digolongkan sebagai gas, asap, fume, atau aerosol. Prinsip dalam hal ini adalah mengelompokkan zat menurut aplikasi mereka. Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari unsur-unsur dalam struktur kimia yang berbeda dan efek biologis. Misalnya, kelompok bahan pelarut termasuk alkohol, eter, ketone dan senyawa lain. BAB IV PEMBAHASAN Uji Kelarutan dan Emulgator Uji kelarutan lipid dilakukan untuk mengetahui derajat kelarutan lipid pada pelarut tertentu. Pemberian minyak pada tiap tabung untuk menguji apakah pelarut akan membentuk emulsi yang stabil atau tidak. Minyak larut dalam kloroform dan eter karena kloroform dan eter adalah pelarut organik. Sementara pada tabung berisi air yang diberi tetesan minyak membentuk emulsi yang tidak stabil sehingga kedua cairan memisah menjadi dua lapisan. Minyak berada di lapisan permukaan atas karena massa jenisnya yang lebih ringan daripada air. Minyak dalam larutan Na2CO3 karena asam lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda dan membentuk sabun yang disebut reaksi saponifikasi. Pada larutan empedu yang diberi tetesan minyak, terjadi emulsi yang stabil. Empedu menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan, daya kerjanya disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat. Empedu membentuk lapisan di sekeliling minyak yang mengurangi kemungkinan butir-butir minyak bersatu. Uji Sifat Tidak Jenuh Uji ketidakjenuhan digunakan untuk menentukan tingkat kejenuhan suatu sampel. Pada percobaan ini diteteskan 10 cc kloroform dengan 10 tetes Hubl Iod ke dalam tabung reaksi. Kloroform memiliki fungsi melarutkan lemak karena kloroform bersifat nonpolar dan lemak memiliki sifat dapat larut dalam pelarut nonpolar. Sedangkan fungsi penambahan Hubl Iod adalah Hubl Iod mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal reaksi adisi. Reaksi adisi terjadi karena Hubl Iod terdiri atas iod dalam alcohol yang mengandung sedikit HgCl2 yang berfungsi sebagai katalisator, iod sebagai sumber iod bebas nantinya akan berikatan dengan ikatan rangkap lipid. Semakin tidak jenuh suatu lipid, berarti ikatan rangkap dalam lipid tersebut semakin banyak sehingga semakin banyak pula jumlah tetes minyak yang diperlukan untuk mengikat semua iod bebas yang ada. Jadi, urutan kejenuhan paling tinggi adalah lemak binatang 24 tetes, minyak kelapa 20 tetes, minyak kacang 15 tetes, dan minyak wijen 8 tetes. Pembentukan Akrolein Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya akrolein. Kristal KHSO4 berguna untuk mendehidrasi gliserol menjadi akrolein , karena sifat kristal KHSO4 adalah menarik atau memisahkan molekul air. Pemanasan bertujuan untuk memunculkan bau tengik, bau gliserol lebih tengik dibandingkan minyak sayur karena minyak sayur bila dihidrolisis akan lebih cepat berubah menjadi gliserol dan asam lemak bebas. Gliserol yang terhidrasi akan berubah menjadi akrolein dan menimbulkan terjadinya bau tengik. Berikut adalah reaksi pembentukan akrolein, Larutan CuOH2 Pada percobaan larutan CuOH2 kami mencampurkan 5 tetes CuSO4 tembaga sulfat dengan 5 tetes NaOH Sodium hidroksid sehingga membentuk tembaga hidroksid yang sebagian berbentuk aqua biru dan sebagian lagi berbentuk solid partikel putih, sehingga hal ini dapat menjelaskan adanya endapan seperti partikel putih di bagian atas larutan yang hanya dapat dilihat dengan dasaran hitam pada larutan CuOH2 tersebut. Penambahan gliserol dalam larutan CuOH2 adalah untuk melarutkan endapan tembaga hidroksid partikel putih karena gliserol dapat menangkap partikel tembaga yang bersifat solid menjadi bersifat aqua sehingga endapan yang semula terlihat pada larutan CuOH2 tidak terlihat lagi larut. Kristal Kolesterol Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya kristal kolestrol melalui pemanasan alkohol di waterbath selama 5 menit dan suhu maksimal, yang digunakan untuk melarutkan kolesterol sehingga mudah diamati di bawah mikroskop. Adapun hasil pengamatan dibawah mikroskop adalah sebagai berikut, *Perbesaran 100X dan 400X Pada gambar diatas terdapat kristal-kristal yang terdiri dari satu Kristal saja dan ada yang terdiri dari beberapa kristal yang menumpuk perbesaran 100X,pada gambar diatas juga terdapat gelembung udara yang disebabkan adanya udara yang masuk saat pembuatan preparat. Menurut teori, kadar kolesterol yang tinggi akan mengendap lalu membentuk kristal. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena dan alkohol panas. Apabila terdapat dalam konsentrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam bentuk kristal yang tidak dapat berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Dan hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan teori yang ada. Percobaan Salkowski Uji swalowski dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan kolesterol. Jika sterol dengan konfigurasi tidak jenuh di dalam molekulnya direaksikan dengan asam kuat dalam kondisi bebas air, maka akan memberikan warna yang khas. Pada percobaan digunakan kloroform untuk melarutkan kolesterol agar lebih mudah bereaksi karena sifat dari lemak atau lipid adalah non polar. Sesuai dengan prinsip “like disolve like” maka senyawa non polar akan larut pada pelarut non polar, kolesterol sebagai sterol jenuh, dan H2SO4 sebagai oksidator berfungsi untuk memutus ikatan ester lipid. Setelah percobaan terbentuk lapisan warna dari atas, purple – kuning – flouresensi kehijauan. Warna ungu purple merupakan hasil reaksi antara kloroform dengan kolesterol yang berupa kolestadiena. Warna kuning merupakan sisa asam sulfat yang tidak ikut bereaksi. Flouresensi kehijauan yang dapat dilihat dengan sinar refleksi merupakan hasil reaksi antara kolestadiena dan asam sulfat yang berupa asam sulfonat. Grease Spot Test Minyak jelantah adalah minyak goreng bekas pakai. Minyak ini membentuk senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik dan biasanya juga banyak mengandung zat pengotor yaitu sisa hasil gorengan, kadar air serta asam lemak bebas yang tinggi. Asam lemak ini menyebabkan bau tengik, bau yang khas ini disebabkan karena adanya senyawa campuran asam keto dan asam hidroksiketo yang berasal dari dekomposisi asam lemak dari cairan tersebut. Pada metode grease spot test atau tes noda lemak digunakan minyak jelantah dan minyak baru, ditambah eter untuk melarutkan minyak. Sifat minyak yang mudah larut dalam pelarut organik nonpolar. Penggunaan eter adalah untuk melarutkan zat-zat selain lemak yang terkandung dalam minyak yang akan selain lemak akan menguap dengan cepat bersama eter. Setelah eter dan zat-zat selain lemak menguap, kertas biasa diusapkan pada wadah minyak baru dan minyak jelantah. Penggunaan kertas biasa karena kertas terbuat dari serat selulosa yang mempunyai pori-pori yang akan teregang sehingga kertas lebih mudah ditembus cahaya. Pada kertas yang diusap dengan minyak baru, kertas tampak lebih transparan dibawah pencahayaan. Sedangkan pada minyak jelantah, terdapat noda warna kuning yang mengental dan kertas tidak terlalu transparan jika dibandingkan dengan minyak baru. Pada minyak baru, gliserol disebabkan oleh adanya air dalam minyak walaupun dalam jumlah sedikit yang menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Reaksi hidrolisis menyebabkan kerusakan minyak atau lemak karena terdapat sejumlah air dalam minyak. Sementara, pada minyak jelantah terdapat gliserol dikarenakan pada minyak jelantah telah dilakukan pemanasan sehingga trigliseridanya berkurang dengan kadar gliserol dan asam lemaknya bertambah. BAB V KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut Asam lemak larut dalam kloroform dan eter, karena kloroform dan eter merupakan pelarut lemak dan bersifat non polar. Sedangkan air dan minyak tidak dapat larut karena air bersifat polar. Pada cairan empedu terjadi emulsi. Lemak binatang merupakan lemak paling jenuh karena memiliki ikatan rangkap paling banyak disbanding minyak kelapa/sayur, minyak kacang dan minyak wijen. Ketika gliserol dipanaskan akan didapatkan bau akrolein yang merangsang, karena gliserol merupakan hasil akhir pemecahan lipid, sedangkan bau tengik didapatkan ketika minyak kelapa/sayur dipanaskan. Gliserol dapat melarutkan endapan CuOH2 Kadar kolesterol yang tinggi akan mengendap apabila dilarutkan dengan alkohol panas lalu membentuk Kristal bening dan tidak berbau. Kolesterol adalah sumber sterol jenuh. Eter dapat melarutkan lemak. BAB VI DAFTAR PUSTAKA Murray,Robert K. , Daryl K. Granner , Victor W. “Biokimia HARPER” Edisi SHERWOOD , ”Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem” Edisi 8. JakartaEGC. Waldron, K. W. Ed.. 2014.Advances in Biorefineries Biomass and Waste Supply Chain Exploitation. Elsevier. Guyton, Arthur C. & Hall, John E., 2014. “Buku Ajar Fisiologi Kedokteran”. Edisi 12. JakartaEGC. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana, 2015, Buku Petunjuk Praktikum “Digesti dan Metabolisme”. Yogyakarta Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana. Format Laporan Biokimia
a Melalui tanya jawab, guru dan peserta didik membahas kembali tentang materi sebrantai atom karbon dengan menggunakan alat peraga molymod b. Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan Struktur Alkohol dan Eter 3. Motivasi a. Peserta didik dirangsang mengenai manfaat mempelajari Struktur Alkohol dan Eter
Ipa7 - Bab 1 - Post-Test Sains Dan Kerja Ilmiah0% found this document useful 0 votes10 views4 pagesOriginal TitleIPA7_BAB 1_POST-TEST SAINS DAN KERJA ILMIAHCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes10 views4 pagesIpa7 - Bab 1 - Post-Test Sains Dan Kerja IlmiahOriginal TitleIPA7_BAB 1_POST-TEST SAINS DAN KERJA ILMIAHJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
.
  • 8d01s6g0g3.pages.dev/243
  • 8d01s6g0g3.pages.dev/372
  • 8d01s6g0g3.pages.dev/153
  • 8d01s6g0g3.pages.dev/110
  • 8d01s6g0g3.pages.dev/323
  • 8d01s6g0g3.pages.dev/260
  • 8d01s6g0g3.pages.dev/302
  • 8d01s6g0g3.pages.dev/364
  • 8d01s6g0g3.pages.dev/382
  • fungsi kloroform atau eter dalam pembedahan adalah